Fi'il Ma'lum dan Majhul: Pengertian, Contoh, & Bentuk bentuknya

Fi’il Ma’lum dan Majhul

2 min read

Fiil Madhi Ma’lum Dan Majhul (Kata Kerja Aktif Dan Pasif)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera untuk kita semuanya semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT, sehat wal afiat, memiliki semangat untuk belajar dan terus belajar tentang sesuatu yang belum kita ketahui sehingga setiap hari kita selalu bertambah manjadi orang terus lebih baik, lebih baik dan tambah baik.

Mempelajari bahasa asing memang perlu dilakukan, selain guna menambah wawasan kita tentunya sebagai manusia rasanya penting terlebih bagi kita yang menginginkan untuk mendalami beberapa bahasa Negara-negara lain di dunia ini.

Mempelajari bahasa arab tidak dapat dipisahkan dari mempelajari ilmu nahwu dan shorof. Nah pada kesempatan kali ini kami akan membahas salah satu bagian dari ilmu nahwu yang begitu penting kedudukannya.

Ya, kita akan membahas mengenai kata kerja pasif tau fi’il majhul. Bila dalam bahasa Indonesia terdapat pelajaran kata kerja pasif dengan susunan O-P-S (objek-predikat-subjek)  contoh: ikan dimakan Budi. Maka dalam bahasa arab pun juga terdapat pembahasan kata kerja pasif atau yang disebut dengan fi’il majhul.

Nah pada pembahasan kali ini kami akan membahas mengenai fi’il madhi majhul, fi’il madhi yaitu kata kerja yang menunjukan bahwa pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan. Simak pembahasan dibawah ini untuk memahami bagaimana cara membuat fi’il madhi majhul.

Fi’il Aktif dan Pasif (Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul) Ditinjau dari aktif dan pasif, fi’il terbagi menjadi:

  1. Fi’il ma’lum (الفِعلُ المَعلُومَ) Fi’il ma’lum adalah kata kerja aktif.
  2. Fi’il majhul  (الفِعلُ المَجهُولُ) Fi’il majhul adalah kata kerja pasif. Sama seperti Bahasa Indonesia, perubahan dari kata kerja aktif ke kata kerja pasif ada rumusnya. Misalkan menolong – ditolong, melihat – dilihat, memukul – dipukul, membersihkan – dibersihkan, dan sebagainya.

Contoh Fi’il Madhi Ma’lum

Fi’il madhi ma’lum ialah kata kerja aktif bila dalam bahasa Indonesia maka susunan rangkaiannya ialah S-P-O, namun dalam bahasa arab susunannya ialah kata kerja terlebih dahulu baru kemudian diikuti oleh pelaku atau subjeknya.

قَرَأَ المُذِيْعُ النِبَأَ

(penyiar itu membacakan berita)

كَتَبَ مُحَمَّدُ الكِتَابَ

(Muhammad membaca buku)

Contoh Fi’il madhi Ma’lum Dan Majhul (Pasif)

ضَرَبَ زَ يْدٌ بَكْرًا  ضُرِبَ بَكْرًا

(Zaid telah memukul Bakr)  (Bakr telah dipukul)

Satu hal yang perlu dicatat, dalam kaidah Bahasa Arab, kalimat pasif tidak boleh memunculkan subjek (pelaku) karena fungsi kalimat pasif dalam Bahasa Arab adalah untuk menyembunyikan atau tidak menyebut pelaku, baik karena:

  1. Pelakunya sudah diketahui,
  2. Pelakunya memang tidak diketahui, maupun
  3. Pelakunya sengaja disembunyikan.

Ini berbeda dengan Bahasa Indonesia, dimana kita masih boleh menyebut pelakunya, seperti contoh “Bakr telah dipukul oleh Zaid”.

Dalam Bahasa Arab, kita hanya boleh mengatakan “Bakr telah dipukul” tanpa menjelaskan siapa yang memukul. Bila kita ingin menyebut pelakunya, maka wajib menggunakan kalimat aktif. Rumus mengubah fi’il ma’lum ke fi’il majhul adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Fiil Amar

Bentuk-Bentuk Fi’il Madhi Majhul

Fi’il madhi majhul atau pasif dapat beberapa bentuk seperti dibawah ini

  1. huruf pertama di dhomah sebelum akhir dikashroh, contoh: حُظِفَ، كُرِمَ، قُرِأَ
  2. fi’il madhi tiga huruf yang tengahnya berupa huruf alih atau fi’il ajwaf, maka bila dimajhulkan huruf alif di rubah menjadi ya’, contoh: قَالَ= قِيْلَ، زَادَ = زِيْدَ، صَادَ = صِيْدَ
  3. fi’il madhi yang lebih dari tiga huruf bila dimajhulkan maka semua huruf hidup yang terletak sebelum huruf yang terakhir dibaca dhomah, contoh: اِسْتَغْفَرَ = أُسْتُغْفِرَ، اَكْرَمَ = اُكْرِمَ، تَبَحَّرَ = تُبُحِّرَ

demikian yang dapat kami sampaikan, atas segala kekurangan dan ketidakmampuan kami dalam memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran guna memperbaiki kesalahan dan kekurangan selalu kami harapkan.

Semoga kita senantiasa diberi pemahaman oleh Allah SWT agar selalu semangat belajar dan belajar. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Fi’il

Fathur Rozi
2 min read

Pengertian Na’at

Fathur Rozi
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *