Isim Dhomir – Nyamankubro

Isim Dhomir

1 min read

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Isim dhomir dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan kata ganti, ada kata ganti orang kesatu tunggal, seperti saya, aku dan kata ganti orang kesatu jamak, kami, kita. ada pula kata ganti orang kedua seperti kamu, anda, nama orang yang diajak bicara dan terdapat juga kata ganti orang ketiga seperti, dia, ia, mereka.

Dalam mempelajari bahasa arab pun juga demikian ada yang dinamakan dengan isim dhomir atau kata pengganti. Baik untuk orang yang berbicara orang pertama atau pun untuk orang atau objek yang sedang diajak bicara atau dibicarakan.

Pengertian Isim Dhomir

Isim dhomir disebut juga sebagai kata ganti. Dalam bahasa Indonesia kata ganti diperlukan dalam sebuah rangkaian kalimat baik untuk menunjukan orang yang berbicara, lawan bicara atau pun orang yang dibicarakan.

Dalam bahasa arab kata ganti orang pertama contohnya yaitu: اّنّا, sedangkan kata ganti orang kedua seperti: اَنْتَ، اَنْتِ, dan kata ganti untuk orang ketiga seperti: هُوَ، هِيَ dan seterusnya.

Pembagian Isim Dhomir

Isim dhomir atau kata ganti dibagi menjadi dua bagian yaitu, dhomir munfashil dan dhomir muttashil. Akan tetapi ada juga yang mengatakan terbagi menjadi tiga bagian yaitu munfashil, muttashil, dan mustatir. Dhomir mustatir itu sendiri maksudnya ialah dhomir yang tersimpan atau tidak tertulis secara langsung.

Dhomir munfashil artinya yaitu dhomir yang terpisah, biasanya terletak di depan atau tidak menempel dengan kalimat lain. Sedangkan dhomir muttashil artinya ialah dhomir yang menyatu atau menempel dengan kalimat lain.

[su_note note_color=”#f1f1f1″ radius=”10″]Baca Juga: Ciri Ciri Isim[/su_note]

Dhomir Munfashil

Dhomir munfashil ialah dhomir yang terpisah, maksudnya yaitu antara penulisan dhomir dengan isimnya tidak tertulis dalam satu kalimat. Berbeda dengan dhomir muttashil yang nanti penulisannya digandeng langsung dengan isimnya. Contoh dhomir muttashil

هُوَ التِلْمِيْذُ : dia siswa

هِيَ الاُسْتَذَةُ : dia ustadzah

Dhomir munfashil mempunyai dua macam yaitu

Dhomir munfashil yang dirofakan, contoh: هُوَ، هُمَا، هُمْ، اَنْتَ، اَنْتُمَا، اَنْتُمْ

Dhomir munfashil yang dinashobkan, contoh:  اِيَكَ، اِيَّكُمَا، اِيَّكُمْ

Dhomir Muttashil

Berbeda dengan dhomir munfashil, dhomir muttashil ialah dhomir yang menempel dengan kalimat sebelumnya atau menyatu dengan kalimat lain. Contoh:

نَصَرْتُ : saya sudah menolong

جَلَسْتِ : kamu (pr) sudah duduk

Dhomir Mustatir

Adapun dhomir mustatir ialah dhomir yang tidak tertulis secara langsung. Dhomir mustatir ini tersimpan didalam sebuah kalimat. Untuk menentukan dhomir mana yang tersimpan di dalam kalimat tersebut tinggal melihat bentuk kalimatnya. Contoh:

قَرَأَ  : membaca (dhomir yang tersimpan ialah هُوَ  )

قَرَأَتْ : membaca (dhomir yang tersimpan ialah هِيَ  )

[su_note note_color=”#f1f1f1″ radius=”10″]Baca Juga: Isim tatsniyah[/su_note]

Macam Macam Pembagian Dhomir

Dhomir dilihat dari segi bentuknya dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Mutakallim (مُتَكَلِّمْ) atau orang yang mengatakan

اَنَا، نَحْنُ \ يَ، نَا

Mukhotob (مُخَطَبْ) orang yang diajak bicara

اَنْتَ، اَنْتِ، اَنْتُمَا، اَنْتُنَّ

Ghoib (غَائِبْ) atau orang yang dibicarakan

هُوَ، هِيَ، هُمَا، هُنَّ

Dhomir Muttashil (ضمير منفصيل)

مُتَكَلِّمْ مُخَطَّبْ غَائِبْ
يْ كَ هً
نَا كُمَا هُمَا
  كُمْ هُمْ
  كِ هَا
  كُمَا هُمَا
  كُنَّ هُنَّ

Dhomir Munfasil (ضمير منفصل)

مُتَكَلِّمْ مُخَطَّبْ غَائِبْ
اَنَا اَنْتَ هُوَ
نَحْنُ اَنْتُمَا هُمَا
  اَنْتُمْ هُمْ
  اَنْتِ هِيَ
  اَنْتُمَا هُمَا
  اَنْتُنَّ هُنَّ

Hukum Kedudukan Dhomir

isim dhomir dapat menempati tiga kedudukan baik rofa, nashob atau jar. Posisi tersebut tergantung dari segi rangkaian kalimatnya. Seperti bila dhomir muttashil terletak setelah isim maka menjadi mudhof ilaih sehingga dihukumi jar. Bila terletak setelah fiil maka menjadi maf’ul bih sehingga dihukumi nashob. Contoh:

وَهُوَ فِي ثَلَاثَةِ مَوَاضِعَ… : dhomir munfashil beri’rob rofa karena manjadi mubtada

عَلَيْهِ: dhomir muttashil beri’rob jar karena kemasukan huruf jar

كَلَمُنَا : dhomir muttashil beri’rob jar karena menjadi mudhof ilaih

جَعَلَهُ : dhomir muttasil beri’rob nashob karena menjadi maf’ul bih

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan kami mohon maaf bila terdapat kesalahan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Fi’il

Fathur Rozi
2 min read

Pengertian Na’at

Fathur Rozi
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *