Hukum Bacaan Ra – Nyamankubro

Hukum Bacaan Ra

1 min read

Assalamualaikum waahmatullahi wabarakatuh. Masih menyinggung materi tentang ilmu tajwid. Setelah membahas mengenai hukum bacaan nun mati dan tanwin juga pembahasan hukum bacaan mad, kini kita akan membahas mengenai hukum bacaan ra.

Huruf ra’ merupakan salah satu dari huruf hijaiyah. Dalam membaca huruf ra’ terdapat beberapa cara dalam membacanya. Maka dari itu pada kesempatan yang berbahagia ini akan kami bahas mengenai hukum bacaan ra’.

Namun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai hukum bacaan ra’ perlu kami ingatkan kembali bahwa bila dalam membaca dan memahami artikel yang kami tulis ini terdapat ketidak pahaman akan maksud dari kajian tersebut, maka kami himbau kepada para pembaca untuk menanyakan langsung kepada kami melalui kolom komentar.

Atau bila tidak menanyakan kepada kami, maka tanyakan kepada ustadz atau guru ngaji di sekitar anda, demikian perlu kami sampaikan mengingat pembahasan ini menyangkut tentang tata cara dalam membaca al-Quran.

Hukum Bacaan Ra’

Dalam membaca huruf ra’ di dalam al-Quran terdapat tiga macam cara membacanya, yaitu tafkhim atau tebal, tarkik atau tipis dan boleh dibaca keduanya. Berikut kami terangkan satu persatu dari setiap bacaan tersebut;

Contoh Bacaan Ra Tafkhim 

رُزِقْنَا، رَبَّنَا

تَرْمِيْهِمْ، يُرْسَلُ

اِرْجِعُوا اِلَى اَبِيكُمْ

مِرْصَادٌ، قِرْطَاسٌ

Contoh Ra Tafkhim dan Penjelasannya

Pengertian Tafkhim (تفخيم) artinya ialah tebal. Jadi bacaan ra’ tersebut harus dibaca tebal. Ra’ yang dibaca tebal tersebut terdapat empat penjelasan, yaitu;

1. Ra’ yang berharakat dhommah atau fathah:

رُزِقْنَا، رَبَّنَا

2. Ra’ mati yang sebelumnya berharakat dhommah:

تَرْمِيْهِمْ، يُرْسَلُ

3. Ra’ mati dan huruf sebelumnya berharakat kashrah namun bukan harakat asli, tetapi berupa harakat penyambung:

اِرْجِعُوا اِلَى اَبِيكُمْ

4. Ra’ mati dan huruf sebelumnya berharakat kashrah yang asli serta huruf sesudah ra’ berupa huruf isti’la:

فِرْيَةٌ، مِرْصَادٌ، قِرْطَاسٌ 

Contoh Bacaan Ra Tarqiq 

رِزْقًا قَالُوا، وَالْغَارِمِيْنَ، وَالْفَجْرِ، وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا، وَذْكُرِاسْمَ رَبِّكَ

خَيْرٍ

مِرْيَةٍ، فِرْعَوْنَ، اَنْذِرْهُمْ

Contoh Ra Tarqiq dan Penjelasannya

Pengertian Tarqiq ترقيق  yaitu huruf ra’ yang dibaca tipis. Berikut beberapa tempat yang mengharuskan agar huruf ra’ dibaca tipis

1. Ra’ yang berharakat kashrah, baik pada awal kata, pertengahan kata atau akhir kata, demikian juga pada kata isim atau fiil:

رِزْقًا قَالُوا، وَالْغَارِمِيْنَ، وَالْفَجْرِ، وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا، وَذْكُرِاسْمَ رَبِّكَ

2. Ra’ yang berharakat kashrah dan huruf sebelumnya berupa huruf len ya’, contoh:

خَيْرٍ

3. Ra’ mati dan huruf sebelumnya berharakat kashrah yan gasli dan huruf sesudah ra’ bukan berupa huruf isti’la, contoh:

مِرْيَةٍ، فِرْعَوْنَ، اَنْذِرْهُمْ

Ra’ yang boleh dibaca tafhim dan tarqiq, yaitu ra’ mati yang huruf sebelumnya berharakat kashrah dan huruf sesudahnya berupa huruf isti’la yang dibaca kashrah, contoh:

فِرْقٍ

Huruf Isti’la

Huruf isti’la seluruhnya berjumlah tujuh huruf, yaitu:

ظ، ق، ط، غ، ض، ص، خ dari ketujuh huruf tersebut terkumpul dalam lafadz:

خُصَّ ضَعْطٍ قِطْ

Demikian pembahasan yang kami ulas berkaitan dengan macam-macam bacaan ra’. kesimpulannya ialah bahwa huruf ra’ bisa dibaca menjadi tiga macam bacan, yaitu bisa dibaca tebal, dibaca tipis dan dapat dibaca tebal maupun tipis.

Baca Juga : Hukum Bacaan Alif Lam Syamsiah

Ra’ merupakan salah satu dari sekian huruf hijaiyah yang memiliki tingkat sulit dalam membacanya, dalam membaca huruf ra’ juga harus memperhatikan getaran lidah. Tidak boleh terlalu banyak memberi getaran ketika membacakan huruf ra.

Sebab nantinya getaran tersebut bisa berlebihan sehingga tidak bisa dibedakan mana ra’ yang dibaca tipis dan mana huruf ra’ yang dibaca tebal. Oleh sebab itu maka bila sedang membaca al-Quran maka harus benar-benar diperhatikan bila menjumpai huruf ra di tengah-tengah ayat.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaat dari bacaan al-Quran yang kita baca selama hidup kita. Amiin ya rabbal ‘alamin. Mohon maaf atas segala kesalahan atau kekurangan dalam memberikan keterangan materi yang dibawakan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Contoh Idgham Mimi

Fathur Rozi
1 min read

Mad Layyin

Fathur Rozi
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *