Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh
Salah satu pembahasan yang begitu menarik dibahas dalam ilmu nahwu ialah baba mil nawasikh. Apa sih yang dimaksud dengan amil nawasikh tersebut, apa saja macam-macamnya dan bagaimana pengaruhnya kepada kalimat setelahnya? Simak pembahasan di bawah ini!
Pengertian Amil Nawasikh
Amil nawasikh adalah kata yang masuk kepada mubtada dan khobar yang kemudian merubah atau merusak i’robnya mubtada dan khobar tersebut. Sifat atau pengaruh dari amil nawasikh ada yaitu ada yang menashobkan mubtada dan merofakan khobar, ada pula yang merofakan mubtada dan menashabkan khobar.
Jadi amil nawasih ialah sesuatu yang dapat mempengaruhi atau merusak i’rob dari suatu kalimat. Seperti contoh mubtada’ hukumnya rofa’ tetapi bila mubtada kemasukan amil nawasikh maka hukumnya tidak lahi rofa’ dan kedudukannya tidak lagi menjadi mubtada.
Macam Macam Amil Nawasikh
Amil nawasikh terdapat tiga macam yaitu inna wa akhowatuha (اِنَّ وَاَخَوَاتُهَا), kaana wa akhowatuha (كَانَ وَاَخَوَاتُهَا) dan dzonna wa akhowatuh (ظَنَّ وَاَخَوَاتُهَا) . dari ketiga amil tersebut akan kami bahas satu persatu beserta dengan contohnya.
Inna Wa Akhowatuha (اِنَّ وَاَخَوَاتُهَا)
Inna wa akhowatuha pengamalannya yaitu menashobkan mubtada menjadi isimnya inna dan merofakan khobar menjadi khobarnya inna. Kalimat yang tandanya menjadi mubtada karena terpengaruh oleh inna maka menjadi isimnya inna begitupun dengan khobarnya.
Inna Wa Akhowatuha Yaitu
اِنَّ – اَنَّ – لَيْتَ – لَعَلَّى – لَكِنَّ – كَأَنَّ
Contoh Inna Wa Akhowatuha
Kalimat Awal
اللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ (Alloh maha pengampun lagi maha penyayang)
Lafadz اللهُ dibaca rofa’ karena berkedudukan menjadi mubtada. Tanda rofa’nya dhommah karena isim mufrod. Sedangkan lafad غَفُوْرٌ dibaca rofa’ karena menjadi khobarnya mubtada.
[su_note note_color=”#f1f1f1″ radius=”10″]Baca Juga: Amil Nashob[/su_note]
Kalimat Setelah Kemasukan Inna
اِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ (sesungguhnya Alloh maha pengampun lagi maha penyayang)
Lafad اللهُ dibaca nashob karena menjadi isimnya inna, sedangkan lafadz غَفُوْرٌ dibaca rofa’ karena menjadi khobarnya inna.
Kaana Wa Khowatuha (كَانَ وَاَخَوَاتُهَا)
Berbeda dengan inna dan saudara-saudaranya, kaana wa akhowatuha pengamalannya yaitu merofakan mubtada menjadi isimnya kaana dan menashobkan khobar menjadi khobarnya kaana.
Kaana Wa Akhowatuha Yaitu
كَانَ – ظَلَّ – بَاتَ – اَضْحَى – اَصْبَحَ – اَمْسَى – صَارَ – لَيْسَ – زَالَ – بَرِحَ
Saudaranya kaana yang lain yaitu:
فَتِئَ – اَنفَكَ – دَامَ
Contoh Kaana Wa Akhowatuha (كَانَ وَاَخَوَاتُهَا)
Kalimat Awal
مُحَمَّدٌ رَسُلُ اللهِ
Lafad مُحَمَّدٌ dibaca rofa’ karena berkedudukan menjadi mubtada, tanda rofa’nya dengan dhommah karena isim mufrod, dengan tanwin karena tidak ada al (ال). Adapun lafad رَسُلُ dibaca rofa’ karena menjadi khobarnya mubtada.
Kalimat Setelah Kemasukan Kaana
كَانَ مُحَمَّدٌ رَسُوْلَ اللهِ
Lafadz dibaca rofa’ karena menjadi isimnya kaana, tanda rofa’nya dengan dhommah karena isim mufrod. Isimnya kaana dan saudara-saudaranya dibaca rofa’. Adapun lafadz dibaca nashob karena menjadi khobarnya kaana, tandanya nashobnya dengan fathah karena isim mufrod, tanpa al (ال) dan tanwin karena menjadi mudhof. Lafadz dibaca jar karena menjadi mudhof ilaih.
Dzonna Wa Akhowatuha (ظَنَّ وَاَخَوَاتُهَا)
Dzonna wa akhowatuha ialah fi’il-fi’il yang pengamalannya menashobkan mubtada dan khobarnya mubtada yang kemudian mubtada berubah menjadi maf’ulnya.
Dzonna Wa Akhowatuha Yaitu
ظَنَّ – حَسِبَ – خَالَ – زَعَمَ – رَأَى – عَلِمَ – وَجَدَ – اِتَّخَذَ – جَعَلَ
Contoh Dzonna Wa Akhowatuha
Kalimat Awal
عِمْرَانُ قَائِمٌ (Immron berdiri)
Lafadz عِمْرَانُ dibaca rofa’ karena menjadi mubtada, tanda rofa’nya dengan dhommah karena isim mufrod. Sedangkan lafad قَائِمٌ dibaca rofa karena menjadi khobarnya mubtada.
[su_note note_color=”#f1f1f1″ radius=”10″]Baca Juga: Pengertian Fail[/su_note]
Setelah Kemasukan Dzonna
ظَنَنْتُ عِمْرَانَ قَائِمًا (saya menyangka Imron berdiri)
Lafadz عِمْرَانَ dibaca nashob karena menjadi maf’ul bih, tanda nashobnya dengan fathah. Sedangkan lafadz قَائِمًا dibaca nashob karena menjadi khobarnya dzonna.
Demikianlah pembahasan yang kami sampaikan terkait dengan amil nawasikh. Kami mohon maaf bila terdapat kekurangan dalam memberikan penjelasan atau contoh yang kurang memahamkan.
Semoga pembahasan ini dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk belajar bagi kita semuanya, semoga bermanfaat dan maslahat selama-lamanya di dunia dan akhirat. Wassaalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh.