Ibu Nabi Musa – Nyamankubro

Ibu Nabi Musa

2 min read

Assalamualakum warahmatullahi wabaraktuh

Siapa sih yang tidak kenal nabi musa as. nabi musa merupakan salah satu dari sekian banyak nabi yang diturunkan oleh Alloh SWT sebagai utusan-Nya di muka bumi. Nabi Musa as. dibesarkan di lingkungan kerajaan.

Dimana pada masa kekuasaannya sang raja tersebut memberi perintah kepada setiap penduduknya bila lahir bayi laki-laki maka bayi tersebut harus dibunuh. Keputusan tersebut muncul lantaran sang raja khawatir akan adanya seseorang yang dapat menandingi kehebatannya.

Sehingga apabila ada perempuan hamil dan melahirkan bayi laki-laki, maka bayi tersebut harus di kubur hidup-hidup. Akan tetapi bagaimanapun juga hati seorang ibu tidak akan tega menyaksikan anaknya dikubur hidup-hidup.

Hingga pada suatu hari lahir seorang anak laki-laki namun tidak dikubur hidup-hidup melainkan dihanyutkan ke sungai hingga akhirnya ditemukan oleh seorang perempuan dari kerajaan hingga akhirnya dibesarkan di lingkungan kerajaan tersebut.

Kelahiran Nabi Musa AS

Nabi Musa as. merupakan seorang anak dari Imran, Nabi Musa termasuk keturunan dari Bani Israil. Beliau dilahirkan di Mesir. Nabi Musa lahir pada masa kekuasaan Raja Fir’aun. Nah pada masa itulah bila lahir bayi laki-laki maka harus dikubur secara hidup-hidup.

Baca Juga: Nama Nama Nabi

Akan tetapi bagaimanapun bila Tuhan berkehendak lain, maka tidak ada satupun yang dapat menghalangi kehendak-Nya. Sehingga meskipun pada masa itu setiap bayi yang lahir langsung dikubur hidup-hidup Allah SWT menghendaki nabi Musa tetap hidup hingga diangkat menjadi Rasul Ulul Azmi.

Ibunda Nabi Musa As

Nabi Musa as. lahir dari seorang ibu yang bernama Yukhabad. Adapun ayah Nabi Musa ialah Imran. Sebagai seorang ibu tentu tidak tega bila melihat anaknya sendiri di kubur hidup-hidup di depan matanya.

Maka ketika Nabi Musa as lahir oleh orang tuanya tidak dibunuh melainkan dihanyutkan ke sungai Nil. Setelah dihanyutkan ke sungai Nil ternyata pada akhirnya bayi tersebut ditemukan oleh istri Raja Fir’aun sendiri yang bernama Asiyah.

Nah sejak ditemukan di sungai Nil oleh Asiyah itulah kemudian Nabi Musa kecil dirawat oleh istri Raja Fir’aun di dalam lingkungan kerajaan hingga menjadi tumbuh dewasa.

Nabi Musa AS Mulai Berdakwah

Bayi Nabi Musa tersebut tinggal dan diasuh oleh istri Raja Fir’aun sendiri dan dijadikan sebagai anak angkat. Nabi Musa tumbuh menjadi laki-laki dewasa hingga pada akhirnya Nabi Musa diangkat menjadi seorang nabi dan rasul oleh Allah SWT.

Setelah diangkat menjadi nabi dan rasul Nabi Musa as. mendapat tugas untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil. Nabi Musa yang hidup di dalam lingkungan kerajaan tetap menjalankan dakwahnya sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT.

Nabi Musa as. lantas mengajak kaum Raja Fir’aun untuk beriman dan menyembah Allah SWT. Sedangkan Raja Fir’aun sendiri yang merasa dirinya seorang raja mulai dihinggapi rasa cemas oleh keberadaan Nabi Musa as.

Sebab Nabi Musa mulai menentang ajaran Raja Fir’aun sehingga sangat khawatir akan membahayakan kedudukannya sebagai seorang raja. Sampai akhirnya Raja Fir’aun mengajak para prajuritnya untuk menangkap Nabi Musa as. dan para pengikutnya.

Dalam pengejarannya, Nabi Musa AS. dan para pengikutnya berhenti di suatu tempat karena sudah tidak menemukan jalan lagi. Yang terdapat di hadapan merek adalah lautan luas yaitu Laut Merah.

Baca juga: Pengertian Nabi

Lantas dalam keadaan genting seperti itu, Alloh SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa as. yaitu berupa memukulkan tongkat ke air laut yang kemudian seketika itu pula air latu tersebut terbelah dan berubah menjadi jalan yang dapat dilalui oleh Nabi Musa as. dan para rombongannya.

Raja fir’aun dan para perajuritnya mengikuti di belakangnya mengejar Nabi Musa tersebut, akan tetapi ditengah-tengah pengejarannya, Raja Fir’aun dan para pengikutnya tersebut ditenggelamkan oleh Allah SWT. Sedangkan Nabi Musa dan pengikutnya selamat.

Wallohu a’lamu bish shoab. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama Nama Nabi dan Rasul

Fathur Rozi
4 min read

Kisah Nabi Ibrahim

Fathur Rozi
2 min read

2 Replies to “Ibu Nabi Musa”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *