Pengertian Taukid – Nyamankubro

Pengertian Taukid

1 min read

Taukid التوكيد (Penguat)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam mempelajari kaidah-kaidah bahasa arab terdapat banyak hal yang akan kita jumpai nantinya. Bukan hanya sekedar membahas kalimat isim, fi’il dan huruf saja namun juga membahas bagaimana kedudukan kata dalam sebuah rangkaian kalimat.

Begitu banyak kaidah dan juga pembahasan yang terdapat dalam ilmu nahwu. Mempelajari bahasa arab berarti juga mempelajari ilmu nahwu sebagaimana dalam mempelajari bahasa inggris maka harus pula mempelajari grammernya.

Salah satu pembahasan yang ingin kami ulas pada kesempatan kali ini ialah “taukid” atau penguat dalam sebuah rangkaian kalimat. Apa yang dimaksud dengan taukid, bagaimana pembahasannya. Simak terus pembahasan berikut ini.

Pengertian Taukid

Taukid adalah kalimat yang menjadi penguat kalimat sebelumnya dengan tanpa mengubah pemahaman dari susunan kalimat itu sendiri. Taukid mengikuti kata sebelumnya (muakkad) dalam hal i’robnya.

Macam Macam Taukid

Taukid terdapat dua macam yaitu taukid lafdhi dan taukid ma’nawi, berikut ini pembahasannya

Taukid Lafdhi

Yaitu penggunaan taukid dengan cara mengulang kata/kalimat yang sama dalam satu susunan kalimat.

Contoh Taukid Lafdhi :      

نَصَرْتُ عِمْرًا عِمْرًا ، ضَرَبْتُ ضَرَبْتُ بَكْرًا

Kata yang bergaris bawah disebut sebagai taukid lafdhi.

Taukid Ma’nawi

Taukid ma’nawi yaitu taukid yang menggunakan kata-kata  tertentu seperti (كلا، كلتا، نفس، عين، كل، جميع). taukid dengan menggunakan كل selalu dimudlofkan pada dhomir yang kembali/sesuai dengan muakkadnya (kata yang ditaukidi).

Contoh Taukid Ma’nawi

صَافَحْتُ الْوَزِيْرَ نَفْسَهُ

(Saya bersalaman [dengan] menteri yaitu dirinya sendiri)

Kata نَفْسَهُ adalah taukid i’robnya nashob alamatnya fathah, mengikuti muakkad (الْوَزِيْرَ) dalam segi I’robnya (nashob), dan dhomir (هُ) pada taukid kembali pada muakkad (الْوَزِيْرَ).

جَاءَتْ الْمَرْأَتَانِ كُلُّهُمَا (Dua perempuan telah datang keduanya)

Kata كُلُّهُمَا adalah taukid i’robnya rofa’ alamatnya alif, mengikuti muakkad (الْمَرْأَتَانِ) dalam I’robnya (rofa’), dan dhomir (هُمَا) pada taukid kembali pada muakkad (الْمَرْأَتَانِ).

يَجِبُ عَلَى النَّاسِ كُلِّهِمْ أَنْ يَشْكُرُوْا اللهَ

(Wajib bagi orang-orang yaitu semuanya/seluruhnya untuk bersyukur kepada Allah)

Kata كُلِّهِمْ adalah taukid i’robnya jer tandanya kasroh, mengikuti muakkad (النَّاسِ) dalam I’robnya (jer), dan dhomir (هم) kembali pada muakkad (النَّاسِ).

زَكَّي المُسْلِمُوْنَ اجْمَعُوْنَ فِي شَهْرِ الرَّمَضَانَ

(kaum muslimin semuanya/seluruhnya membayar zakat di bulan ramadhan)

Kata اجْمَعُوْنَ menjadi taukid i’robnya rofa, tandanya ون (uuna) karena jamak, mengikuti muakkad yang berupa المُسْلِمُوْنَ dalam i’robnya (rofa’).

Ketentuan Tambahan :

  • Kata نفس dan  عين dapat untuk taukid tasniyah atau jamak, misal :

جَاءَ الْمُسْلِمَانِ أَعْيُنُهُمَا/أَنْفُسُهُمَا , جَاءَ الْمُسْلِمُوْن أَعْيُنُهُمْ/أَنْفُسُهُمْ

  • Kata جميعdan  كلhanya untuk jamak.
  • Kata كلا, digunakan khusus untuk taukid tasniyah mudzakar rofa’ dan pada nashob-jer menjadi كِلَيْهِمَا. Kata كلتا, khusus untuk tasniyah muanas rofa’ dan pada nashob-jer menjadi كِلْتَـيْهِمَا.

Jadi yang dimaksud dengan taukid ialah kata penguat dalam sebuah susunan kalimat. Penguat ini digunakan sebagai bentuk ungkapan yang benar-benar terjadi dan sungguh-sungguh kebenarannya.

Demikian pembahasan yang dapat kami berikan mengenai bab taukid atau penguat. Kami mohon maaf kepada para pembaca sekalian bila mendapati kekurangan dan kekeliruan baik dalam penulisan keterangan maupun pemahaman yang kami sampaikan.

Sebelum kami tutup pembahasan ini kami juga mohon maaf kepada semuanya bila terdapat kesamaan dalam penulisan contoh ataupun keterangan yang ada. Mengingat contoh-contoh yang kami gunakan merupakan contoh yang umum ditemui dalam pelajaran ilmu alat.

Semoga bermanfaat dan dapat memberikan pemahaman kepada para pembaca sekalian, dapat dijadikan sebagai panduan bagi yang ingin mempelajari bahasa arab. Amin ya rabbal alamin. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Fi’il

Fathur Rozi
2 min read

Pengertian Na’at

Fathur Rozi
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *