Universitas Islam Indonesia – Nyamankubro

Universitas Islam Indonesia

2 min read

Indonesia merupakan Negara penduduk muslim terbanyak di dunia. berkaitan dengan pendidikan Indonesia memiliki banyak perguruan Islam yang tersebar di seluruh Indonesia, baik yang swasta maupun yang berstatus negeri. Pada kesempatan kali ini kami akan sedikit mengulas mengenai Universitas Islam Indonesia yang berada di Jogjakarta.

Sejarah Berdirinya Universitas Islam Indonesia

Pada tahun 1945, sidang umum Majelis Muslimin Indonesia (MASYUMI) dilaksanakan dan dihadiri oleh beberapa tokoh politik  terkemuka pada masa itu. tokoh-tokoh yang hadir diantaranya ialah Dr. Moh. Hatta, Moh. Natsir, Mr. Moh. Roem, KH. Wahid Hasyim.

Salah satu hasil keputusan dari pertemuan tersebut ialah membentuk sekolah tinggi Islam (STI). STI kemudian didirikan pada tanggal 8 Juli 19945 atau bertepatan dengan tanggal 27 rajab 1364 H. dari sinilah kemudian berkembang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII).

Tepatnya yaitu pada tanggal 3 November 1947 Sekolah Tinggi Islam berganti menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) untuk memenuhi permintaan akan sebuah pendidikan tinggi yang memadukan atau mengintegrasikan pendidikan umum dan ajaran-ajaran agama Islam.

Pada awal berdirinya UII memiliki empat fakultas, yaitu fakultas agama, fakultas hukum, pendidikan, dan fakultas ekonomi dan mulai berjalan pada juni 1948. Namun sekitar tujuan bulan kemudian UII terpaksa harus ditutup karena agresi militer Belanda.

Banyak dosen dan mahasiswa bergabung dengan tentara Indonesia untuk mengusir tentara Belanda tersebut. Kemudian pada tahun 1950-an tidak lama setelah perang UII kemudian memindahkan aktivitas perkuliahan di beberapa tempat di Yogyakarta, bahkan sempat menggunakan Keraton Yogyakarta dan rumah dosen sebagai ruang kelas.

Perkembangan Universitas Islam Indonesia

Universitas Islam Indonesia mengalami banyak perkembangan antara 1961 sampai dengan 1970. Dibawah kepemimpinan Prof. M.R.R.H.A Kasmat Bahuwinangun (1960-1963) dan Prof. dr. M. Sardjito (1964-1970).

Selama masa kepemimpinannya, Prof. M.R.R.H.A Kasmat Bahuwinangun membantu mengembangkan fakultas Syariah dan fakultas tarbiyah serta memperluas UII hingga ke purwokerto dengan mendirikan fakultas hukum dan syari’ah.

Prof. dr. M. Sardjito sebenarnya seorang dokter medis terkemuka di Indonesia  namun di bawah kepemimpinannya UII kembali memperluas program pendidikannya hingga menjadi 22 fakultas, lima fakultas berada di Yogyakarta dan sisanya tersebar di provinsi lain seperti Jawa Tengah (Solo, Klaten, dan Purwokerto), dan Sulawesi Utara (Gorontalo).

Bidang study yang ditawarkan antara lain; Ekonomi, Hukum, Syariah, tarbiyah, teknik, kedokteran, Kedokteran Hewan dan Farmasi. Namun pada saat peraturan pemerintah melarang UII mengadakan kegiatan pendidikan di luar Yogyakarta maka UII harus menutup kampus-kampus cabang.

Beberapa kampus cabang dari UII ini kemudian menjadi bagian dari lembaga pendidikan local seperti Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, yang pada mulanya ialah Fakultas kedokteran UII di Surakarta yang di tutup pada 19975.

Perkembangan Pembangunan Fisik

Pada awal 1970-an hingga 1982, UII mengalami perkembangan dalam pembangunan fisik yaitu mencakup kantor dan gedung fakultas, dimulai dengan kantor pusat uang berada di Jalan Cik di Tiro. Pembangunan gedung ini kemudian diikuti dengan pengembangan tiga kampus lain yang berada di sejumlah tempat di Yogyakarta.

Selama periode ini beberapa fakultas yang berada di UII juga mulai memperoleh status Akreditasi dan juga memprakarsai kolaborasi dengan lembaga nasional maupun internasional seperti Universitas Gadjah Mada, King Abdul Aziz University Arab Saudi dan dengan the Asia Foundation.

Mengembangkan Kampus Terpadu

Sejak awal tahun 1990-an hingga saat ini, UII telah mengembangkan kampus terpadu yang terletak di Kabupaten Sleman. Sebagian besar fakultas di UII telah menempati lahan seluas 25 Hektar.

Sampai dengan semester ganjil tahun ajaran 2011/2012, UII memiliki delapan fakultas dengan berbagai program diantaranya yaitu: lima program diploma tiga (D3), 22 program sarjana, tiga program Profesi, delapan Program Magister, dan empat Program Doktor.

Prestasi Universitas Islam Indonesia

Dalam pemeringkatan 4 International College and Universities (4ICU) ataupun Wbometrics pada Januari 2012 UII mendapatkan peringkat sebagai perguruan Tinggi Swasta (PTS) peringkat pertama di Kopertis V dan peringkat ke-2 PTS secara Nasional.

Selain itu pada tahun 2019 UII terpilih sebagai perguruan tinggi dengan penjaminan mutu internal terbaik di Indonesia menurut Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan mendapatkan akreditasi institusi A pada tahun 2013.

Setelah memperoleh dua bintang dari penilaian Qucquarelli Symonds (QS) Stars University Rating pada 2011, kini UII meraih tiga bintang dunia (three stars) pada penilaian QS Stars tahun 2016.

Penilaian tersebut berdasarkan delapan kategori, yaitu Research, Teaching, Employability, Internasionalization, Facilities, Access, Engagement, and Specialist Criteria. UII menempati Yogyakarta menempati peringkat terbaik klasterisasi perguruan tinggi swasta (PTS) non vokasi di Indonesia pada 2018. Uii secara nasional menempati peringkat ke-29 dan peringkat ke-1 PTS secara nasional, yaitu urutan atasnya merupakan perguruan tinggi negeri (PTN).

Doa Khitan

Fathur Rozi
1 min read

Cerita Anak Islam

Fathur Rozi
2 min read

Pengertian Fail

Fathur Rozi
1 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.