Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Membahas sejarah Agama Islam memang tidak aka nada habisnya, membicarakan sejarah memang sesuatu yang menyenangkan terlebih lagi sejarah agama kita sendiri.
Islam pernah menguasai wilayah hampir seluruh Dunia, namun pada suatu masa kerajaan-kerajaan Islam mulai mengalami keruntuhan akibat dari adanya beberapa perpecahan dari kerajaan itu sendiri.
Beberapa kerajaan hingga akhirnya harus berakhir karena beberapa sebab. Akan tetapi meskipun kerajaan tersebut telah hancur, Islam dan para pemeluk agama Islam akan tetap ada sampai kapanpun.
Sejarah Khalifah Islam Dari Masa Ke Masa
Mengenal atau membaca sejarah Islam dari masa ke masa rasanya tidak ada bosannya, terlebih lagi bila kita orang yang memang mencintai sejarah.
Membaca sejarah Islam merupakan suatu hal yang begitu berharga karena selain mempelajari sejarah dari segi keilmuan tentunya kita akan semakin mengenal tokoh-tokoh dalam agama Islam.
Dengan mempelajari sejarah tentunya nilai-nilai keislaman akan semakin bertambah dalam diri kita, sehingga ruh keislaman akan semakin kuat dan tertanam dalam jiwa setiap muslim.
Lantas, kapan dan bagaimana kisah kerajaan Islam berkuasa hingga mengalami keruntuhan, bagaimana kisahnya? Yuk simak terus penjelasan di bawah ini!
Pengertian Khalifah Menurut Al-Qur’an
Makna Khalifah bila dilihat secara umum adalah julukan bagi setiap pemimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Khalifah sendiri menganduk makna pada arti pemimpin atau kepemimpinan, yakni mereka yang menjadi pimpinan umat Islam.
Jadi pengertian secara bahasa, Khulafaur rasyidin atau Khulafa Ar-rasyidin ialah orang yang ditunjuk sebagai pengganti atau pemimpin yang selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Pada pembahasan atau pengertian lain, khalifah sering disebut sebagai pemimpin orang-orang yang beriman. Dalam beberapa redaksi, nama khalifah ini disebut juga dengan sebutan “Amir”.
Adapun pengertian Khalifah menurut Al-Quran, dalam pembahasan ini lebih merujuk pada kata “Ulil Amri” di mana dalam kitab suci Al-Quran disebutkan bahwa mereka merupakan pemimpin yang harus ditaati.
Kepemimpinan atau kekhalifahan dalam Islam ini secara berturut-turut di awali sejak wafatnya Rasulullah saw. yang kemudian diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin hingga masa dinasti.
Pada masa dinasti terdapat beberapa dinasti yang memimpin seperti dinasti Umayyah, dinasti Abbasiyah, hingga masa Turki Utsmani dengan kejayaannya masing-masing.
Sejarah Khalifah Islam Pasca Rasulullah Saw
Pada masa Rasulullah saw. segala persoalan umat muslim diserahkan kepada Rasulullah. Bukan hanya mengenai akidah agama saja, urusan kemasyarakatan atau sosial, dan kenegaraan semua dipimpin langsung oleh Rasulullah saw.
Hanya saja dalam beberapa hal seperti dalam beberapa peperangan, Rasulullah menunjuk sahabatnya sebagai panglimanya, sehingga tidak semua perang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw.
Namun setelah Rasulullah wafat, kepemimpinan umat Islam tentunya membutuhkan pengganti atau penerus yang benar-benar memahami dan menguasai sistem sehingga setelah Rasulullah saw. wafat, maka kepemimpinan umat Islam di teruskanoleh sayyidan Abu Bakar.
Setelah Abu Bakar wafat kemudian diteruskan oleh Umar bin Khatab, setelah kepemimpinan Umar selesai kemudian diteruskan oleh Utsman bin Affan, dan yang terakhir kemudian diteruskan oleh Ali bin Abi Thalib.
Secara ringkas kami tulis urutan kepemimpinan umat muslim pada masa setelah Raulullah saw.
Berikut Daftar Kekhalifahan Setelah Rasulullah:
- Masa Khulafaur Rasyidin
- Masa Dinasti Umayyah
- Masa Dinasti Abbasiyah
- Masa Dinasti Utsmaniyah
Dari kepemimpinan tersebut akan kami bahas secara singkat di bawah ini, simak terus penjelasan kami disini;
#1. Masa Khulafaur Rasyidin
Sejarah kepemimpinan Islam pasca Rasulullah SAW wafat dimulai dari masa khulafa’ur Rasyidin. Pada saat itu, kekhalifahan Islam di duduki oleh para sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah.
Urutan kekhalifahan ini di mulai dari Khulafaur Rasyidin yang pertama, yaitu Abu Bakar As-Shidiq. Beliau merupakan salah satu dari Assabiqunal Awwalun yang juga merupakan orang kepercayaan Nabi.
Selanjutnya, setelah Abu Bakar wafat kekhalifahan umat Islam diberikan kepada Umar Bin Khattab. Beliau merupakan salah seorang pemberani yang juga sahabat dekat Rasulullah saw.
Setelah Umar bin Khatab wafat, kemudian khalifah selanjutnya ialah Utsman Bin Affan. Pada masa inilah mulai terjadi perpecahan umat Islam.
Hingga Khalifah Utsman bin Affan wafat kekhalifahan kemudian berlanjut pada kepemimpinan Khulafaur Rasyidin terakhir yaitu Ali bin Abi Thalib.
Setelah Ali bin Abi Thalib, kemudian berlanjut dengan berdirinya beberapa dinasti Islam yang mendirikan kerajaan-kerajaan Islam dan terus menyebarkan agama Islam hingga ke wilayah-wilayah di luar Arab.
Secara singkat kami tuliskan tabel masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin di bawah ini;
Tabel Urutan Masa Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
Urutan Nama Khalifah | Masa Kepemimpinan |
Abu Bakar Assidiq | 632 – 634 Masehi |
Umar bin Khattab | 634 – 644 Masehi |
Utsman bin Affan | 644 – 656 Masehi |
Ali bin Abi Thalib | 656 – 661 Masehi |
#2. Masa Dinasti Umayyah
Berakhirnya atau runtuhnya masa kekhalifahan Khulafaur Rasyidin ini berakhir dengan kisah yang tragis, karena pada masa itu terjadi peristiwa tahkim antara Muawiyah dan Ali.
Peristiwa Tahkim ini menyebabkan perpecahan umat Islam menjadi tiga golongan, yaitu syi’ah (setia kepada Ali), Khawarij(berpaling dari Ali) dan Pengikut Muawiyah yang kemudian menjadi Bani umayyah.
Pemicu adanya konflik pada masa Ali bin Abi Thalid sebenarnya lebih pada faktor politik yang ingin menguasai kepemimpinan Islam.
Adapun Muawiyah sendiri ialah khalifah pertama pada masa kerajaan dinasti Umayyah. Dinasti ini menjalani masa kepemimpinan kurang lebih dalam kurun waktu selama 89 tahun.
Jadi masa kepemimpinan dinasti Umayyah tidak mencapai masa satu abad hingga akhirnya di gulingkan oleh dinasti Abbasiyah.
Runtuhnya dinasti Umayyah ini terjadi pada tahun 750 M dan meliputi hampir seluruh kekuasaan dinasti Umayyah kecuali Andalusia.
#3. Masa Dinasti Abbasiyah
Masa kekhalifahan dinasti Abbasiyah berlangsung selama ratusan tahun. Namun, tidak bisa di pungkiri jika pada masa ini, kepemimpinan dinasti Abbasiyah berdampingan dengan beberapa dinasti yang lain secara bergantian.
Beberapa Dinasti tersebut diantaranya ialah dinasti Umayyah Andalusia yang gagal di gulingkan bersamaan dengan dinasti Umayyah lainnya, dinasti Fathimiyyah dan kesultanan Mamluk.
Pada masa Kekhalifahan Abasyiah ini terdapat banyak sekali perkembangan Islam yang terjadi pada berbagai bidang. Seperti ekspansi wilayah, bidang keilmuan, infrastruktur dan lain-lain.
Hal ini tentu saja karena adanya pengaruh yang besar dari banyak khalifah Islam yang terbesar di dalamnya.
Hingga pada akhirnya Abbasiyah Baghdad runtuh karena adanya serangan dar Negara Mongol yang terjadi pada abad ke-13 dan yang terakhir ada di Mesir merupakan simbol saja.
#4. Masa Dinasti Utsmaniyah
Setelah masa kepemimpinan dinasti Abbasiyah habis, masa kekhalifahan atau kepemimpinan Umat Islam selanjutnya dipegang oleh kesultanan Utamni yang juga berlangsung begitu lama. Bahkan masa kekhalifahan ini terhitung hingga berabad-abad lamanya.
Pada kekhalifahan itu, di bawah kepemimpinan Utsmaniyah, islam sangat berjaya dalam banyak hal. Khususnya dalam perluasan wilayah, Islam bisa dikatakan sudah mencapai kesuksesannya karena menguasai wilayah hampir seluruh Dunia.
Meskipun demikian, pada masa ini Islam tidak berada dalam satu kepemimpinan karena saat itu wilayah daulah Utsmaniyah juga terbatas.
Pada masa itu disamping kekhalifahan Utsmaniyah juga terdapat dua kepemimpinan lainnya, yakni kerajaan Syafawi dan Mughal. Oleh sebab itulah masa tersebut sering di sebut-sebut dengan masa 3 kerajaan besar Islam. Akan tetapi, kerajaan Utsmani merupakan yang terbesar diantara ketiganya.
Utsmaniyah, Khalifah Islam Terakhir
Jika melihat pada pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa daftar kekhalifahan yang terakhir berada di tangan Daulah Utsmaniyah. Hal ini menjadikan khalifah terakhirnya sebagai khalifah Islam yang terakhir.
Pada masa itu, kekhalifahan Islam Turki utsmani memang sangat berjaya di wilayah Eropa. Bahkan, daulah ini hampir menguasai sepertiga dunia. Namun, akhirnya mengalami keruntuhan.
Hampir satu abad yang lalu, tepatnya yaitu tahun 1924 M, Turki Utsmani berhasil digulingkan oleh bangsa Barat dengan motif dendam turun temurun yang masih mereka simpan.
Bersamaan dengan itu, akhirnya Islam di seluruh dunia tidak lagi dipimpin oleh satu kekhalifahan, tetapi tercerai-berai dalam banyak negara dan wilayahnya masing-masing.
Sultan terakhir yang merupakan khalifah Islam terakhir pada masa itu adalah Sultan Abdul Hamid II, yang lahir di Istanbul, Turky pada tahun 1842 M. Pada waktu itu, sang sultan mewarisi tahta dari pamannya.
Namun, sangat disayangkan karena kondisi kerajaan yang membentang begitu luasnya tersebut diwariskan dalam kondisi yang sangat rumit di berbagai bidang, termasuk politik dan ekonomi.
Sultan Hamid II sendiri merupakan sultan yang sangat teguh menjaga syari’at Islam di negaranya. Karena itulah, kala itu hukum Islam diterapkan dengan sangat tegas pada masanya.
Namun setelah sempat memimpin, pada akhirnya beliau mengalami pengkudetaan dari para musuh melalui berbagai jalan. Hingga akhirnya sultan Abdul hamid II beserta keluarganya mengalami pengasingan yang parah dalam beberapa fase.
Setelah wafatnya Sultan Hamid II, secara berangsur-angsur Turki Utsmani akhirnya runtuh. Hal ini sekaligus meruntuhkan kekhalifahan Islam yang pernah berjaya begitu besar selama berabad-abad di bumi ini.
Setelahnya kesultanan Sultan hamid II tersebut, sudah tidak ada lagi kekhalifahan Islam. Akan tetapi suatu hari nanti, sebagaimana janji Allah SWT. akan muncul khalifah islam akhir zaman yang akan mempersatukan umat sebelum kiamat terjadi.
Demikian ulasan yang kami sajikan berkaitan dengan tema “sejarah khalifah islam dari jaman Rasulullah.” Perkembangan Islam dari masa ke masa begitu maju dan berkembang dari tanah Arab hingga Eropa, Asia dan Afrika.
Semoga bermanfaat, dapat dijadikan sebagai sumber bacaan untuk mengenal sejarah Islam, semoga kita senantiasa bertambah iman dan Taqwanya kepada Allah SWT. amiin ya rabal ‘alamin. Wassalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh