Niat Puasa Arafah – Nyamankubro

Niat Puasa Arafah

2 min read

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pembaca yang budiman pada kesempatan yang berbahagia dengan segenap rasa syukur yang selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, akan kita bahas materi yang berkaitan dengan puasa Arafah. Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 pada bulan Dzulhijjah. Adapun puasa Arafah sendiri hukumnya sunnah.

Baca Juga : Niat Puasa Syawal

Puasa Arafah termasuk salah satu dari sekian banyak puasa yang begitu dianjurkan untuk diamalkan. Pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu ketika para jamaah haji sedang melakukan wuquf di Arafah, puasa ARafah sangat dianjurkan untuk diamalkan bagi umat muslim yang tidak sedang menjalankan wuquf di Arafah.

Adapun perihal yang berkaitan dengan dilaksanakannya wuquf di Arafah bagi para jamaah haji bukan menjadi alasan disunahkannya melakukan ibadah puasa Arafah. Melainkan sebagaimana sabda rasulullah saw tentang puasa Arafah;

Artinya: “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (Tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Artinya: ” Puasa pada Hari Arafah bisa menghapus (dosa) setahun yaitu tahun yang sebelum dan sesudah,” (HR Muslim).

Dari kedua hadits nabi diatas dapat kita pahami bersama bahwa puasa Arafah memang perintah dari kanjeng nabi Muhammad saw. Oleh karena itu puasa Arafah termasuk puasa sunnah bukan puasa wajib. Dari hadits tersebut juga dapat kita pahami bersama yaitu dapat menghapus dosa kita setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang.

Niat puasa Arafah Arab

Sebelum menjalankan puasa Arafah, maka pada malam harinya dianjurkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Demikian lafadz niat puasa Arafah:

Bagi kalian yang hendak melaksanakan puasa arafah tetapi belum bisa membaca dengan tulisan berbahasa arab, kami tuliskan niat puasa Arafah dalam bentuk tulisan latin. Seperti ini lafad niat puasa Arafah dalam bentuk latin.

Niat puasa Arafah latin

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Terjemah Arti Puasa Arafah Latin

“Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Keutamaan puasa Arafah

Begitu besar akan keutamaan yang terkandung di dalam puasa Arafah. Keutamaan yang terkandung pada puasa Arafah yaitu orang yang mengamalkannya akan diampuni dosanya selama setahun, baik setahun yang telah lewat dan setahun yang akan datang. Jadi orang yang mengamalkannya akan diampuni dosanya selama dua tahun.

Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Muslim dan Imam Abu Daud dari Abi Qotadah tentang keutamaan puasa Arafah. Berikut ini haditsnya:

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً

Artinya: Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) Menebus dosa setahun  yang telah lewat.” (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

Selain puasa Arafah, para ulama juga menambahkan keterangan adanya kesunahan melakukan puasa Tarwiyah, yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Keterangan tersebut didasarkan pada suatu redaksi hadits lain yang mengatakan bahwa puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) akan menghapus dosa selama satu tahun.

Baca Juga : Hikmah Berpuasa

Sedangkan puasa Arafah akan menghapus dosa selama dua tahun. Akan tetapi hadits ini dhoif (tidak kuat jalur periwayatannya), namun para ulama tetap memperbolehkan mengamalkan hadits dhoif dengan catatan untuk memperoleh fadhoilul amal atau memperoleh keutamaan dan hadits yang dimaksud tidak bersangkutan dengan masalah aqidah dan hukum syariat.

Selain pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah yang memiliki begitu besar keutamaan. Terdapat salah satu hadits yang menerangkan bahwa pada bulan Dzulhijjah sepuluh hari pertama merupakan hari yang sangat baik untuk melakukan puasa sunnah. Seperti diterangkan dalam hadits berikut ini, Ibnu Abbas RA meriwayatkan. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: walau jihad dalam jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid.” (HR Bukhari).

Mengamalkan puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci, arab Saudi. Adapun tata cara pelaksanaannya sama dengan melakukan puasa sunnah lainnya, yaitu membaca niat dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa sama dengan seperti mengamalkan puasa Ramadhan.

Begitu pun bagi umat Muslimin atau muslimat yang mempunyai hutang atau tanggungan puasa Ramadhan disarankan untuk mengqodonya pada hari Arafah tersebut, atau hari-hari lain yang sama-sama disunnahkan untuk berpuasa. Maka orang tersebut akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yaitu pahala puasa wajib (qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah.

Demikian seperti yang mengutip fatwa dari kitab Fatawa al-Kubra pada bab tentang puasa:

يُعْلَمُ أَنَّ اْلأَفْضَلَ لِمُرِيْدِ التَطَوُّعِ أَنْ يَنْوِيَ اْلوَاجِبَ إِنْ كَانَ عَلَيْهِ وَإِلَّا فَالتَّطَوُّعِ لِيَحْصُلَ لَهُ مَا عَلَيْهِ

Artinya: “Diketahui bahwa bagi orang yang ingin berniat puasa sunnah, lebih baik ia juga berniat melakukan puasa wajib jika memang ia mempunyai tanggungan puasa, tetapi jika iya tidak mempunyai tanggungan (atau jika ia ragu-ragu apakah punya tanggungan atau tidak) ia cukup berniat puasa sunnah saja, maka ia akan memperoleh apa yang diniatkannya.”

Demikianlah pembahasan mengenai puasa Arafah. Semoga senantiasa kita dapat mengamalkannya. Amiin ya rabbal alamin. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf kepada para segenap pembaca sekalian. Puji syukur hanya milik Allah sholawat serta salam mari kita curahkan kepada nabi agung Muhammad saw.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.