Asal Usul Agama Islam – Nyamankubro

Asal Usul Agama Islam

4 min read

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Umat muslim tentunya ingin mengetahui asal usul agama Islam bukan? Terdapat beberapa pendapat yang membicarakan aka nasal-usul atau sejak kapan agama Islam ini diturunkan dimuka bumi ini.

Mengenai asal usul agama Islam, maka tidak cukup bila hanya mengaitkannya dengan kehidupan Nabi Muhammad Saw saja. Sebab  peristiwa turunnya wahyu Pertama kali kepada nabi Muhammad SAW. bukanlah catatan awal mengenai pertama kali turunnya agama Islam.

Sebagaimana dijelaskan oleh Cak Nun dan Kiai Kanjeng dalam kajiannya, dijelaskan, bahwa peristiwa tersebut bukanlah awal dari munculnya agama Islam, tetapi awal permulaan dari kesempurnaan Islam.

Hal tersebut benar, sebab Islam diuturunkan pertama kali bukanlah pada zaman Nabi Muhammad saw. melainkan pada zaman nabi-nabi sebelumnya meskipun pada saat pertama diturunkan belum ada kewajiban untuk melaksanakan sholat dan lain-lain.

Sejarah Lahirnya Agama Islam Di Arab

Kebanyakan dari kita memahami bahwasanya Islam pertama kali diturunkan yaitu pada saat turunnya wahyu yang pertama kali, ketika nabi berada di gua Hira. Akan tetapi sebenarnya turunnya wahyu yang pertama adalah awal dari kesempurnaan agama Islam.

Sebab sejak zaman nabi Ibrahim pun Islam telah ada, Mengesakan Allah SWT. juga telah dilakukan oleh Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw.

Maka dari itu dalam pembahasan kali ini kami nyamankubro.com ingin lebih lebih fokus membahas sejarah atau asal-usul kelahiran islam di Arab.

Nabi Ibrahim Sebagai Bapak Tauhid

Sebagaimana dalam kajian-kajian keilmuan, suatu disiplin ilmu biasanya akan disabdarkan kepada seseorang yang memang mendalami atau menjadi ahli dalam bidang tersebut. Nah sang ahli atau penemu pertama itulah kemudian dijuluki sebagai bapak ilmu.

Begitu juga dengan Nabi Ibrahim AS. Islam pertama kali diturunkanke muka bumi ini yaitu pada masa Nabi Ibrahim AS. dari alasan itulah sehingga Nabi Ibrahim dikatakan sebagai bapak tauhid dalam agama Islam.

Dari uraian tersebut maka jelas sudah bahwasannya Islam pertama kali ada bukan pada masa Nabi Muhammad SAW. melainkan pada masa nabi Ibrahim AS.

Awal Kesempurnaan Agama Islam

Sekali lagi kami sampaikan bahwasanya pada zaman nabi Muhammad saw. merupakan awal dimana kesempurnaan agama Islam. Agama Islam disempurnakan oleh Allah SWT. melalui turunnya ayat al-Qur’an yang pertama yaitu surat Al-Alaq 1-5.

Wahyu tersebut diturunkan kepada Nabi pada 17 Ramadhan tahun 13 sebelum Hijriyah, lebih tepatnya yaitu pada tanggal 6 Agustus 610 Masehi. Wahyu tersebut diturunkan oleh allah melalui malaikat Jibril sebagai prantara.

Kemudian sepulang dari Gua Hira, Nabi saw. menceritakan peristiwa yang telah dialami kepada Khadijah.

Setelah Rasulullah tenang, Khadijah menemui salah satu keluarganya, Waraqah, yaitu paman Khadijah, kemudian menceritakan dan menanyakan perihal apa yang terjadi terhadap Rasulullah tersebut.

Adapun Waraqah sendiri merupakan seorang Nasrani yang memiliki banyak pengetahuan tentang naskah dan kitab-kitab kuno.

Waraqah kemudian memberikan penjelasan terkait apa yang diceritakan Khadijah tersebut. Menurut waraqah bahwasanya yang datang menemui Nabi ialah Namus, sebutan orang Nashrani kepada Malaikat Jibril.

Berdakwah Setelah Adanya Perintah

Setelah adanya turun dari Allah SWT. untuk berdakwah kemudian Rasulullah saw. menjalani dakwah agama Islam dengan cara sembunyi-sembunyi. Dari sinilah kemudian Islam terus mengalami perkembangan hingga hari ini di berbagai belahan dunia.

Selain di Arab Saudi di beberapa Negara lain di berbagai benua, agama Islam juga mengawali awal kemunculan hingga proses pencampuran budaya dan perkembangan agama Islam itu sendiri.

Islam Di Berbagai Negara Dunia

Para khalifah islam setelah Rasulullah wafat terus mengembangkan dakwah, dan memperluas wilayah penyebarannya hingga ke berbagai wilayah di luar Arab. Sehingga akhirnya Islam tersebar di seluruh penjuru dunia hingga saat ini.

Termasuk Indonesia, Islam merupakan agama yang memiliki jamaah paling banyak. Ada beberapa teori yang mengatakan akan kedatangan Islam di Indonesia.

Asal Usul Agama Islam Di Indonesia

Pada saat awal kedatangannya Indonesia masih disebut dengan istilah Nusantara dengan berbagai macam kerajaan di dalamnya.

#1. Teori Gujarat.

Teori Gujarat ini dicetuskan pertama kali oleh Pijnappel, namun yang lebih terkenal adalah Snouck Hurgronje. Dimana dalam teorinya. Islam pertama kali masuk ke Indonesia yaitu dibawa oleh orang Gujarat yang berdagang di Nusantara kemudian melakukan dakwah Islam.

#2. Teori Persia.

Salah satu hal yang menjadi perhatian dari teori ini adalah karena ada beberapa budaya yang sama dengan Persia.

Seperti tradisi Tabut di Sumatera Barat untuk memperingati hari wafatnya cucu Rasulullah, Hasan dan Husein. Di Persia juga ada tradisi ini, dan diperingati setiap tanggal 10 Muharam.

#3. Teori Arab.

Secara garis besarnya, teori arab ini menentang dua teori sebelumnya. Karena yang nyatakan dalam oleh teori ini yaitu, bahwa Islam masuk ke Indonesia sudah sejak sekitar abad ke-7, bukan abad ke-12 atau ke-13.

Ada beberapa hal yang menjadi penguatnya, salah satunya yaitu sumber dari naskah-naskah Cina yang menyebutkan bahwa sudah berdirinya pekojan di pesisir pantai Sumatera menjelang seperempat abad ke-7.

Chiu Thang Shu, salah satu kitab sejarah Cina, menyebutkan bahwa, Cina pernah kedatangan kunjungan diplomatik dari orang Arab (Tan mi mo ni’), yang berasal dari daulah islam pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan.

Jauh sebelum penjelajah Eropa melakukan ekspedisinya. sebenarnya, orang-orang Arab ini tidak hanya berlayar ke Cina, namun juga termasuk singgah di wilayah nusantara.

Beberapa catatan menyebutkan, bahwa duta-duta dari Timur Tengah, seperti dari Dinasti Umayyah dan Abbasiyah, sempat mengunjungi wilayah Zabaz atau Sribuza. Zabaz atau Sribuza yang dimaksud ialah Kerajaan Sriwijaya.

Aja’in al Hind, karya Buzurg bin Shahriyar Al Ramhurmuzi, tahun 1000, menyebutkan bahwasanya sudah terdapat pekojan, atau perkampungan muslim, di wilayah Kerajaan Sriwijaya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Sriwijaya memiliki hubungan diplomatik dengan kekhalifahan, hingga masa khalifah Umar bin Abdul Azis.

Hal ini sebagaimana ungkapan Azyumardi Azra mengutip dari buku Al Iqd al Faris, karya Ibn Abd Al Rabbih, bahwa Sri Indravarman, sebagai raja Kerajaan Sriwijaya waktu itu, menuliskan surat kepada khalifah Umar bin Abdul Azis.

Isi dari surat tersebut ialah bahwasanya, Sri Indravarman meminta untuk mengirimkan seseorang yang dapat mengajarkan kepadanya agama Islam beserta hukum-hukumnya.

Hubungan diplomatik tersebut diperkirakan terjadi pada tahun 100 hijriyah, atau pada tahun 718 M.

Selain Sriwijaya, di daerah lain seperti Aceh dan Minangkabau, juga menjadi tempat untuk memperluas dakwah ajaran Islam.

Pada periode ini, agama Islam tidak hanya sebatas masuk pada dunia perdagangan, namun juga merambah ke dunia politik dan tata negara. Seiring berdirinya Kerajaan Perlak dan Samudera Pasai.

Asal Usul Agama Islam Di Jawa

Menurut Prof. Hamka, asal usul agama Islam di Jawa, yaitu ketika sahabat Rasulullah saw. yang bernama Muawiyah bin Abu Sofyan, diam-diam melanjutkan perjalanannya hingga ke Jawa, di tengah misinya menjadi duta untuk Cina.

Beliau menyamar sebagai seorang pedagang dan melakukan pengamatan. Tempat yang didatangi pada masa itu ialah Kerajaan Kalingga. Sejak itu, agama Islam berproses, hingga ke masa Wali Songo.

Wali Songo memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa, terlebih lagi, dalam menanamkan sistem pemerintahan Islam.

tidak hanya Kerajaan Demak yang kala itu menjadi kerajaan besar bercorak Islam di tanah Jawa, wilayah Giri di Gresik Jawa Timur yang dipimpin oleh Sunan Giri juga menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa.

Keberadaan sunan Giri tidak dapat dilepaskan dalam penyebaran agama Islam. Sunan Giri membangun wilayah Giri menjadi pusat dakwah dan tempat kader-kader pendakwah ditempa hingga kemudian bermunculan banyak tokoh agama darinya.

Bergantian,  setelah Kerajaan Demak runtuh, berdirilah Kesultanan Pajang, dan kemudian jatuh ke Kerajaan Mataram.

Wilayah Giri tetap memiliki perannya sendiri sebagaimana awalnya, walaupun berdiri pemerintahan Islam yang baru. Akan tetapi pada saat Kerajaan Mataram dipimpin oleh Sultan Agung, kerajaan ini tidak lagi memegang prinsip Islam.

Sehingga membuat wilayah Giri menentukan sikap dan mendukung Bupati Surabaya memberontak kepada Kerajaan Mataram.

Hingga kemudian pada saat kedatangan penjajah Belanda, membuat kekuatan Islam melemah.

Walaupun demikian, karena Islam yang telah tertanam kuat dan mendarah daging bagi setiap warga, maka dapat menimbulkan semangat jihadnya di tanah Jawa.

Islam menggerakkan banyak perlawanan terhadap penjajah. Perlawanan ini tidak hanya terjadi di Jawa, namun juga terjadi di berbagai wilayah di nusantara.

Demikian sedikit ulasan yang berkaitan dengan asal-usul agama Islam baik d tanah Arab maupun di tanah Indonesia. Semoga bermanfaat dan dapat menjadikan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amiin ya rabbal alamin. Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *